Senin, 04 Maret 2013

POTONG KAIN DAN UJI KEMAPANAN POLA JAS


·     Kain bahan jas yang baru dibeli dari toko seringkali ada kerutan-kerutan bekas gulungan kain dan garis-garis bekas lipatan kain.  Sebelum dipotong, kain perlu diseterika terlebih dahulu untuk menghilangkan kerutan-kerutan dan garis-garis lipatan yang mungkin ada pada kain tersebut.
·     Kain bahan jas diletakkan diatas meja potong yang cukup lebar (bila tidak ada meja potong lebar bisa diatas lantai yang bersih dan rata).  Kain dilipat sehingga ada dua lapis kain, bagian muka yang halus ada di dalam lipatan kain. Posisi kain saling berhadapan bertujuan untuk menghasilkan guntingan pola yang simetris untuk bagian kiri dan kanan.
·     Potongan-potongan pola jas yang telah dibuat dari kertas (karton manila) disusun diatas lipatan kain tersebut dengan benar dan hemat.  Maksudnya benar, posisi kertas pola harus selaras dengan arah serat kain bahan jas tersebut.  Maksudnya hemat, sisa-sisa potongan kain harus se-sedikit mungkin.
·     Supaya letak kertas pola tidak bergeser-geser, diatas kertas pola ditindih dengan benda kecil yang cukup berat, misal benda terbuat dari besi atau batu atau lainnya.  Batas-batas pola digambar secara tepat pada kain, baik kain pertama maupun kain kedua. Bisa digunakan alat roda bergigi dan kertas karbon bolak-balik.
·     Yang harus selalu diingat ketika memotong kain bahan jas adalah, bahwa ada perbedaan cara memotong, antara memotong kain bahan jas dengan memotong kain bahan baju lainnya.  Perbedaannya, ketika memotong kain bahan jas harus diberi cadangan tambahan lebar 3 cm diluar pola.  Sedang ketika memotong kain bahan baju biasa cukup tambahan lebar 1 cm untuk jahitan plus cadangan kain untuk lipatan pada posisi tertentu.
·     Kenapa harus ditambah lebar 3 cm?  Karena pola jas yang telah dibuat diatas kertas tadi dianggap belum matang, masih perlu diuji kemapanannya di tubuh calon pemakainya, dan cadangan tambahan lebar 3 cm ini digunakan untuk toleransi bila ternyata ada perubahan ukuran pola yang terjadi ketika uji kemapanan tersebut.


Lebih jelasnya silakan di-play video berikut:


·     Setelah kain bahan jas berhasil dipotong sesuai bentuk gambar polanya, langkah selanjutnya adalah menjahit dengan tangan, jahitan jelujur jarang-jarang tepat pada posisi gambar polanya.  Dijahit semua, seolah sudah wujud jas dengan jahitan jelujur jarang.
Nantinya semua jahitan jelujur tangan dibongkar lagi, setelah dilakukan uji kemapanan pola.
·     Pasanglah jas hasil jahitan jelujur tangan ini pada patung jahit yang serasi.  Amati dengan seksama bagian mana saja yang masih kurang mapan.  Pada bagian yang kurang mapan tadi diatur posisinya sehingga mapan, lalu kuncilah posisi mapan itu menggunakan jarum-jarum pentul.
·     Lakukan hal yang serupa pada posisi-posisi pola yang masih belum mapan, atur kemapanannya dan kuncilah pada posisi mapan menggunakan jarum pentul. Setelah semua posisi jas mapan di tubuh calon pemakainya, ambillah jas tersebut dari patung jahit.
·         
Lebih jelasnya silakan di-play video berikut:


  • Teliti jas hasil jahitan jelujur tangan yang sudah diuji kemapanannya, dengan tanda jarum pentul seperti yang diuraikan pada butir (H) diatas.  Pada posisi yang ada revisi jarum pentulnya, ukurlah berapa sentimeter jarak antara benang jelujur dengan tusukan jarum pentul.
  • Berdasarkan selisih ukuran tadi, koreksi dan revisi gambar pola yang terbuat dari kertas, perlu ditambah atau dikurangi berapa sentimeter pada posisi tertentu sesuai lokasi jarum pentulnya. Bila semua revisi jarum pentul sudah diterapkan pada kertas pola, dan kemudian polanya dikoreksi (digunting untuk yang dikurangi dan ditambah untuk yang perlu ditambah), maka sekarang dapat diperoleh pola jas dari kertas yang ukurannya betul-betul teruji kemapanannya.
  • Langkah berikutnya, bongkarlah semua jahitan jelujur tangan pada jas sehingga kembali menjadi potongan kain pola yang terpisah-pisah. Satukan kembali pasangan potongan pola antara yang kiri dan kanan seperti pada waktu dipotong dari kain bahan (ya betul tidak keliru, langkahnya memang untuk sementara harus balik ke posisi sebelumnya).
  • Berdasarkan gambar pola jas yang telah teruji kemapanannya, ulangi lagi proses pengguntingan potongan kain pola tersebut sehingga menjadi potongan kain pola yang telah teruji kemapananya pula.  Pada pengguntingan kain sekarang diperhitungkan tambahan untuk jahitan sekitar 1 cm dan juga harus diperhitungkan tambahan kain untuk lipatan pada posisi tertentu.
  • Potongan kain pola jas yang telah di-revisi lalu diobras pada bagian tertentu selanjutnya siap dijahit menggunakan mesin jahit untuk proses pembuatan jas yang mapan di tubuh calon pemakainya.


1 komentar:

  1. Klo mau bikin pola apa kita harus pke pedoman?... sya klo bikin baju tanpa pola hanya mengandalkan felling dan perkiraan aja.

    BalasHapus